Skip to content

Pelayanan Buruh

Meningkatkan kemampuan dan pemenuhan hak-hak buruh dan keluarganya untuk memenuhi kebetuhan hidup dasar yang mengacu UU Ketenagakerjaan yang berlaku saat ini.

Pada tanggal 21 Januari 2023, Lembaga Daya Dharma KAJ melalui Biro Pelayanan Buruh (BPB) melakukan pertemuan secara online bersama penerima manfaat program Berkatmu Berkatku  bagi kelompok buruh yang telah dilaksanakan sejak   Desember 2022, yang lalu. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa penerima manfaat dari kelompok buruh yang berasal dari  Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI)  DPC Bekasi, Kongres Aksi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jakarta , Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (SBPI) Jakarta dan Serikat Buruh Jabotabek Perjuangan (SBJP) Tangerang.

Pertemuan secara online ini bertujuan untuk  silaturahmi dan evaluasi atas program Berkatmu Berkatku, sekaligus sebagai wujud pertemuan awal untuk  sosialisasi pelayanan LDD KAJ bagi buruh. Pada sesi evaluasi program Berkatmu Berkatku, peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya. Saudara Kawani dari SBJP Tangerang  mengucapkan banyak terimakasih atas kontribusi dari LDD  KAJ telah membantu teman-teman  yang di-PHK  dengan paket sembako melalui program Berkatmu Berkatku ini. Hal serupa juga disampaikan oleh Amini dari KASBI  dan Jumisih dari FSBPI Jakarta .

Sesi kedua, sosialisasi arah pelayanan LDD KAJ bagi buruh oleh koordinator BPB. Inti dari materi ini bahwa pelayanan LDD KAJ mendukung perjuangan buruh untuk meningkatkan kemampuan dan pemenuhan hak-hak serta kewajiban buruh bagi keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang mengacu UU Ketenagakerjaan yang berlaku. Program yang ditawarkan adalah pendidikan dan kaderisasi bagi buruh, penguatan sosial ekonomi dan peningkatan kapasitas untuk memitigasi bencana (termasuk PHK) bagi buruh dan keluarganya.

Jumisih dari FSBPI menanggapi positif tawaran LDD KAJ untuk mendukung perjuangan buruh dengan program pendidikan dan kaderisasi bagi buruh. Jumisih juga membagikan kisah perjuangan organisasinya untuk memperkuat ekonomi mandiri anggota melalui koperasi simpan pinjam.  Kondisi pandemi berdampak pada koperasinya karena banyaknya anggota  yang di PHK. Keaktifan anggota dalam simpan pinjam menurun. Terkait dengan koperasi ini, Jumisih berharap LDD KAJ bisa mendampingi dan membantu mencarikan solusi agar koperasi dapat berjalan dengan baik kembali.

Ansori dari DPC PPMI Bekasi menanggapi program  kaderisasi untuk buruh. Aktivis buruh terus dibutuhkan namun bukanlah hal yang mudah. Tantangan dan risiko para aktivis yang memperjuangkan hak-hak buruh sangat tinggi.  Seperti kehilangan pekerjaan karena di PHK, bahkan bisa dipidana. Hal ini tidak  mudah, namun  harus  didorong agar  terus ditumbuhkan kader-kader yang memperjuangkan hak-hak buruh. Ansori berharap kepada LDD KAJ, “Jangan Pernah Berhenti Untuk Mendukung Kami, Berjuang Bersama Walaupun Dengan Kapasitas Kami Yang Terbatas, Demi Keadilan Dan Kesejahteraan Bersama”.

 

Penulis : Robby Marcelino

Editor : Mariana Silviani

Publisher : Marhen Novaliano Andrean

Setelah kami mempelajari  dokumen  ajaran sosial gereja Rerum Novarum 1891 (RN), saya semakin menemukan relevansi  tugas   perutusan saya sebagai suster dari Kongregasi Suster-suster  Hati Kudus dengan tugas khusus melayani kaum buruh di  Lembaga Daya Dharma KAJ.  Ini merupakan kesempatan bagi saya untuk merealisasikan dalam pelayanan  langsung bersama para buruh yang membutuhkan pendampingan dan pertolongan

Spiritualitas kongregasi Suster Suster Hati Kudus menghidupi semangat Cinta Hati Yesus yang Berbelas Kasih.  Seluruh hidupnya dibaktikan untuk membela dan memperjuangkan kaum Kecil, Lemah, MIiskin, Tersingkir dan Disabilitas (KLMTD), termasuk di dalamnya kaum buruh yang sering menjadi korban keserakahan modal. 

Seperti yang disebut dalam Rerum Novarum, kondisi buruh  pada saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi saat itu. Buruh seringkali masih dijadikan sarana produksi, seolah mesin dan robot yang tidak memiliki jiwa lagi. 

Cinta Hati Yesus yang Berbelas Kasih menjadi kekuatan dan semangat hidup pelayanan bagi saya sebagai seorang Suster Hati Kudus. Tuhan, jadikanlah hatiku seperti hatiMu, untuk menemani, menyemangati, dan menolong mereka yang kesepian, kecil, lemah, miskin, tersingkir dan disabilitas, yang juga dialami oleh para buruh. 

Hati Yesus yang Maha Kudus, doakanlah kami.

Penulis : Sr. Yoanita, HK

Editor : Mariana Silviani

Publisher : Marhen Novaliano Andrean

Uang bukanlah tujuan hidup, tetapi untuk mencapai tujuan hidup membutuhkan uang. 

Sekalipun jumlahnya kecil,uang  memiliki nilai yang bermanfaat untuk  mendukung tujuan kehidupan. Uang perlu dikelola dengan bijak.

 

Era ini banyak sekali masyarakat yang terjebak dengan pola hidup konsumtif yang sering kali membuat kita lupa memilah, mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan kita, bahkan tidak jarang terjebak untuk mengutamakan keinginan dari pada kebutuhan. Seringkali kami mendengar dan melihat beberapa warga yang dilayani oleh LDD KAJ mengalami hal tersebut. Kami mencoba untuk mencoba untuk mengariskannya dalam program pemberdayaan ekonomi yang didalamnya selain belajar untuk meningkatkan pendapatan warga layanan LDD, kami juga mengajak untuk belajar literasi keuangan untuk keluarga sebagai fondasi agar dapat memberikan penghidupan yang layak untuk keluarga dirumah.  

 

Juni 2023 lalu, kami berkesempatan untuk memberikan pelatihan literasi keuangan keluarga kepada sekurangnya 26 rekan buruh yang dilayani oleh LDD berserta pasangannya. Dalam kegiatan tersebut rekan-rekan berbagi pengalaman, bagaimana mereka mengelola keuangan rumah tangganya. Hal yang sangat menarik, adalah ketika rekan-rekan buruh bersama dengan pasangannya mencoba untuk menegaskan kembali, apa yang menjadi tujuan keuangaan mereka dalam kurun waktu 1 hingga 3 tahun  mendatang. Dialog yang terjadi antar pasangan menjadi bagian yang sangat penting untuk menentukan tujuan keluarga mereka bersama.  

 

Para peserta pelatihan diajak untuk menemukan pola pengaturan keuangan yang efeketif yang dapat mereka gunakan untuk mewujudkan tujuan keuangan yang telah dirumuskan bersama. Membedakan kebutuhan dan keinginan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari materi dalam pelatihan ini. Peserta diajak untuk menemukan  tindakan-tindakan praktis secara kritis dan cerdas agar kebutuhan bisa dipenuhi dengan kualitas yang baik dan hemat.

 

Pada akhir pelatihan literasi keuangan tersebut, peserta mengungkapkan manfaat tentang pentingnya pengetahuan dan keterampilan mengelola keuangan untuk mendukung terwujudnya tujuan hidup berkeluarga.

 

Penulis : Biro Pelayanan Buruh

Editor : Yosefin Tri Ajeng Hapsari

 

Publisher : Marhen Novaliano Andrean

Mari kita merenungkan bersama kisah inspiratif tentang perjuangan mewujudkan kesejahteraan melalui interaksi dengan aktivis buruh yang luar biasa. Cerita ini memotret semangat dan komitmen mereka dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, serta tantangan yang mereka hadapi dalam perjalanan tersebut.

Di tengah kehidupan sosial yang tak terhindarkan, aktivis buruh di Cikarang menjadi pencerahan bagi kita. Melalui perjumpaan dengan mereka, pelajaran berharga mengenai arti sejati perjuangan dan kepedulian terhadap sesama tergambar jelas. Dalam dunia yang terkadang egois, mereka mengajarkan arti melayani dan berjuang demi kesejahteraan bersama.

Seorang aktivis buruh mengungkapkan enam indikator penting kesejahteraan, yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan, pakaian, pendidikan, dan kesehatan. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa banyak buruh masih menghadapi ketidakpastian dalam mencapai indikator tersebut. Faktor-faktor kompleks seperti pemenuhan kebutuhan material, spiritual, dan sosial, menghadirkan tantangan yang tak bisa diabaikan.

Di sini, setiap individu memiliki hak-hak yang harus diperjuangkan. Aktivis buruh menjadi teladan dalam memperjuangkan hak-hak ini dengan semangat dan keberanian. Mereka membuktikan bahwa perjuangan adalah kunci untuk meraih kesejahteraan bersama. Tapi perjalanan ini tidak mudah.

Tantangan datang dalam berbagai bentuk. Ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan kesenjangan ekonomi menjadi dinding besar. Namun, mereka tidak menyerah. Ketidakadilan tenaga kerja, kurangnya perlindungan sosial, dan akses terbatas terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan juga menjadi perlawanan.

Bagaimana kita bisa bersama-sama mengatasi tantangan ini? Melalui kerjasama dan kolaborasi. Aktivis buruh, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sipil memiliki peran masing-masing dalam menghasilkan perubahan. Legislasi yang kuat, upaya bersama untuk menciptakan kesetaraan, dan perlindungan hak-hak pekerja adalah langkah-langkah penting dalam memperbaiki kondisi.

Di sini kita menyadari, perjalanan menuju kesejahteraan adalah tugas kompleks yang memerlukan tekad dan kesatuan. Aktivis buruh dan serikat pekerja adalah pelopor perubahan ini. Namun, mereka tidak berjalan sendirian. Bersama dengan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sipil, mereka membentuk jaringan perubahan yang kuat, yang menggerakkan roda perubahan menuju masa depan yang lebih baik.

Penulis : Robby Marcelino

Editor : Marhen Novaliano Andrean

Publisher : Marhen Novaliano Andrean

Pada tanggal 9 Mei 2023, tercipta momen bersejarah ketika Biro Pelayanan Buruh Lembaga Daya Dharma (LDD) bergandengan tangan dengan Biro Pelayanan Buruh Keuskupan Bogor dan Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Percetakan Penerbitan Media dan Informasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP PPMI SPSI) Kota dan Kabupaten Bekasi. Tujuan mulia mereka adalah menggelar pelatihan usaha ayam krispi yang berlokasi di Kedai Hijau – Cileungsi. Dalam acara ini, 7 peserta mengambil bagian, terdiri dari enam buruh yang telah mengalami PHK dari Serikat PPMI SPSI, serta 1 peserta dari Serikat PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia) DPC Bekasi.

Pelatihan ini menerangi jalan baru bagi peserta dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memulai usaha ayam krispi. Di bawah arahan Mas Nirwanto, seorang buruh yang terkena PHK, peserta memiliki peluang unik untuk mempraktikkan pembuatan ayam krispi secara langsung. Dengan penuh ketekunan, Mas Nirwanto memandu mereka melalui teknik dasar produksi ayam krispi, mulai dari pencampuran bumbu hingga teknik penggorengan yang sempurna. Selain itu, peserta juga mendapatkan wawasan tentang harga bahan baku dan peralatan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha ayam krispi.

Peleburan antara teori dan praktik menciptakan pengalaman berharga. Setelah sesi produksi, semua peserta diundang untuk bersama-sama mencicipi hasil masakan mereka, namun, momen puncak masih menanti. Evaluasi dan berbagi pengalaman dihadirkan oleh Mas Nanang, seorang tokoh inspiratif dengan latar belakang aktivis serikat buruh yang sekarang telah meraih kesuksesan sebagai pengusaha rumah makan. Meski telah berhasil, semangat relawan pemerhati buruh di Keuskupan Bogor tetap menyala dalam dirinya.

Mas Nanang  berbagi kisah  tentang pengalamannya dalam memulai usaha. Ia menghadapi berbagai lika-liku yang tidak mudah.  Salah satu masukan yang dapat menjadi motivasi bagi peserta, yaitu “dalam memulai usaha, kita harus memiliki mentalitas yang kuat”. Terkadang, kita berfikir bahwa segalanya tidak mungkin, namun jika kita memiliki kemauan yang kuat, maka kita akan mampu menghadapinya.

Pelatihan ini punya harapan besar. Tidak hanya tentang penguasaan keterampilan praktis, tetapi juga membawa percikan inspirasi dan semangat kepada mereka yang telah mengalami PHK. Semua peserta diharapkan pulang dengan pengetahuan dasar dalam memulai usaha ayam krispi, serta semangat baru untuk melangkah menuju usaha mereka sendiri.

Semangat kolaborasi dan pengalaman hidup Mas Nanang mengilhami perubahan. Dari pelatihan ini, peserta memiliki bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan mentalitas yang kuat, tak ada hal yang tidak mungkin dicapai. Semua kolaborasi dan cerita inspiratif ini memberi tanda awal menuju perubahan positif dalam hidup peserta, serta semangat untuk menggapai impian mereka.

Penulis    : Robby Marcelino

Editor      : Marhen Novaliano Andrean

Publisher : Marhen Novaliano Andrean

Hari-hari berlalu dengan cepat, kadang-kadang begitu cepat sehingga kita tak sadar bahwa kehidupan ini hanya sementara. Pada suatu ketika, saya bertemu dengan dua perempuan luar biasa di Jakarta Utara, pada suatu hari yang berangin dan penuh makna, Jumat, 3 Februari 2023. Perjumpaan ini menginspirasi saya dan mengubah pandangan saya tentang arti kehidupan.

Di tengah hiruk-pikuk perkotaan, saya berkenalan dengan dua aktivis buruh yang tengah menghadapi perjuangan hidup yang tak terduga. Mereka baru saja terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), namun semangat mereka dalam menjalani kehidupan tetap berkobar tanpa henti. Mereka adalah Mbak Dewi dan Mbak Ari, dua sosok wanita tangguh yang menunjukkan arti sejati dari perjuangan dan harapan.

Kisah hidup mereka mengajarkan bahwa meskipun terkadang kita mengabaikan nilai kehidupan hari ini, suatu saat nanti kita akan menyadari betapa berharganya setiap momen yang telah berlalu. Mbak Dewi dan Mbak Ari tidak hanya berbicara tentang makna hidup, tetapi mereka menjalankannya dengan penuh dedikasi. Dalam upaya untuk memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka memiliki cukup untuk hidup, mereka memutuskan untuk berjualan kopi keliling sore sampai malam hari.

Pekerjaan ini jelas bukan hal yang mudah. Di bawah sinar matahari atau hujan gerimis, mereka berjalan kaki menyusuri jalan-jalan, menawarkan secangkir kopi hangat kepada mereka yang lelah setelah seharian bekerja. Kedua wanita ini menunjukkan bahwa dalam hidup ini, setiap usaha memiliki nilai dan dampak yang sebenarnya. Mereka tidak hanya berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membangun komunitas kecil yang saling mendukung.

Saya merenung tentang makna “rezeki” yang sering kali “dianggap sebagai bagian yang telah ditentukan oleh Tuhan”.  Namun, pertemuan saya dengan Mbak Dewi dan Mbak Ari membawa pandangan baru. Mereka adalah bukti nyata bahwa rezeki bukanlah sesuatu yang hanya datang begitu saja, tetapi bisa diubah melalui upaya dan kerja keras. Mereka berikhtiar tanpa melupakan peran Tuhan, dan ini membuat saya mengerti bahwa kehidupan ini adalah kolaborasi antara usaha manusia dan anugerah Tuhan.

Di antara kesibukan dan perjuangan mereka, yang paling mengesankan adalah semangat berbagi dan saling membantu. Mereka tidak melihat satu sama lain sebagai pesaing dalam bisnis, tetapi sebagai teman sejati yang berada dalam perjalanan yang sama. Mereka saling mendukung, berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama. Kehadiran mereka memberikan pelajaran tentang kekuatan komunitas dan nilai-nilai sejati dalam hidup.

Dari perjumpaan saya dengan Mbak Dewi dan Mbak Ari, yang saya dapatkan bukan hanya cerita inspiratif, tetapi juga wawasan baru tentang arti hidup dan perjuangan. “Siapapun yang bergerak maka akan mendapatkan perubahan” ujar Mbak Ari. Kehidupan ini adalah kesempatan yang berharga, dan setiap usaha yang kita lakukan, setiap perjuangan yang kita alami, memiliki arti yang mendalam. Seiring waktu berlalu, kita mungkin akan menyadari bahwa makna sejati dalam hidup terletak pada bagaimana kita berusaha untuk menjalani setiap hari dengan penuh semangat, berbagi dengan sesama, dan menghargai setiap momen yang kita miliki.

Penulis    : Sr. Yoanita, HK

Editor      : Marhen Novaliano Andrean

Publisher : Marhen Novaliano Andrean